Tuesday 19 March 2013

Tidak Ada Rekayasa Dalam Video Kebrutalan Densus di Poso

Kunjungan Komnas HAM ke Palu dan Poso (7-11 Maret 2013) untuk mengklarifikasi video kekerasan yang dilakukan Densus 88, diperoleh bukti kuat, bahwa Densus 88 memang betul-betul terlibat. Komnas HAM menegaskan, tidak ada rekayasa dalam video tersebut.

“Jika melihat video itu sejak awal hingga akhir, pixelnya sama, dan kualitas gambarnya pun sama. Tidak ada penggalan dari lokasi lokasi lain. Yang jelas, lokasinya sama. Video ini benar adanya. Jadi tidak benar kalau dikatakan ada penggalan di lokasi yang berbeda, seperti dikatakan beberapa pihak, dalam hal ini Polri,” ungkap Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana Terorisme Komnas HAM, Siane Indriani didampingi Noor Laela, Ketua Komnas HAM yang baru.

Siane menegaska, tidak ada editan, mungkin hanya pause saja. Jadi video itu bukan penggabungan tahun 2007 dan 2012. Ini murni 2007. Faktanya menunjukkan demikian. “Kami mohon kejujuran pihak kepolisian, bahw video itu memang benar.” Lebih fair lagi, jika polisi membuka semua video yang masih disimpan Komnas HAM.

Ketika ditanya, apakah Densus terlibat dalam kekerasan tersebut? “Ketika visual bicara, Polri tidak bisa mengelak. Video ini sudah menjadi bukti yang cukup. Yang pasti, dalam video itu ada anggota Densus. Kami, Komnas HAM minta agar Kapolri mengusut tuntas dan menyeret aparat yang terlibat dalam penyiksaan tersebut untuk diproses secara hukum. Perlakunya jelas tidak manusiawi dan melakukan pelanggaran HAM serius.”

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku tindakan kekerasan dan penyiksaan yang ada dalam video itu terdapat beberapa anggota Densus 88 sebagaimana kesaksian para saksi mata serta terlihat jelas, sebagaimana terekam dalam video itu. (Lihat menit ke 01.57, 02.01, 03.11, 03.43, 04.03, 04.49, 05.07, 07.00, 07.03, 07.34, 07.37, 07.38, 08.33, 08.11).

No comments:

Post a Comment