Saturday 25 February 2012

SIDNEY -Sebuah survei di Great Barrier Reef yang akan diluncurkan bisa memberikan publik kesempatan untuk pergi untuk melakukan penyelaman virtual di wilayah tersebut. Diwartakan Orange, Minggu (26/2/2012), Catlin Seaview Survey tersebut bertujuan untuk mempelajari terumbu karang dan satwa liar dari permukaan laut sampai 100 meter di bawah permukaan, dalam upaya mengumpulkan data yang diharapkan akan meningkatkan pemahaman ilmiah mengenai dampak perubahan iklim terhadap lautan. Survei tersebut akan menangkap ribuan panorama 360 derajat dengan kamera khusus, dan memungkinkan semua orang di seluruh dunia untuk bisa memilih lokasi dan melihat pemandangan bawah laut sepanjang karang di lepas pantai Australia. Sekitar 50.000 panorama dari survei ini akan dapat diakses di Google Earth dan Google Maps, sementara proyek ini juga akan memiliki saluran YouTube sehingga orang bisa menonton siaran streaming langsung dari tim ekspedisi dari bawah laut. Penelitian ini juga akan melacak 50 hiu harimau, penyu hijau dan pari manta dengan fitur satelit tagging yang akan memantau lokasi mereka, suhu dan kedalaman. Informasi itu akan dibandingkan dengan data laut untuk memperoleh pemahaman tentang perilaku dan migrasi hewan laut. Profesor Ove Hoegh-Guldberg dari University of Queensland, yang menjadi ilmuwan kepala untuk proyek tersebut, mengatakan: "Catlin Seaview Survey terdiri dari serangkaian penelitian yang akan mengungkapkan satu perbatasan terakhir di Bumi, yaitu lautan, kepada publik." "

CALIFORNIA -Sebuah riset yang dilakukan baru-baru ini mengungkapkan ternyata pengguna Facebook jadi terlihat kurang ramah, karena semakin memperketat pengaturan privasi mereka. Seperti yang dilansir Pcworld, Sabtu (25/2/2012), hasil studi dari Pew Internet & American Life Project menyatakan terjadi peningkatan dalam jumlah pengguna jejaring sosial yang memperketat pengaturan privasi mereka, memangkas profil dan me-remove kontak pertemanan. Sekira dua pertiga pengguna internet menggunakan jaringan sosial. Sebagian besar dari mereka memperketat pengaturan privasi agar orang lain tidak dengan bebas mengakses akun Facebook, Google+ dan Twitter. Survei yang dilakukan Pew melalui telepon terhadap 2277 pengguna jejaring sosial di Amerika, mengungkapkan bahwa 63 persen pengguna memilih menghapus kontak pertemanan, 44 persen menghapus komentar yang tertampil di profile yang telah dibuat oleh teman, 37 persen telah menghapus nama mereka dari foto (yang telah di-tag). Studi menemukan 67 persen wanita menghapus kontak pertemanan dan mengatur kontrol privasi dengan 'highest setting', sementara pria sebesar 58 persen menghapus kontak pertemanan dan 48 persen mengatur kontrol privacy. Selain itu, secara keseluruhan (pria dan wanita), 58 persen pengguna jaringan sosial mengatur profil privasi yang hanya dapat diakses oleh teman, 19 persen pengguna mengizinkan untuk dapat melihat profil mereka dengan pengaturan antar teman (friend to friend), dan 20 persen pengguna mengatur kontrol privasi untuk dapat dilihat oleh semua pengguna (public).

Pelatih Juventus Kritik Wasit Besar Kecil Normal TEMPO.CO, Turin -Pelatih Juventus, Antonio Conte melontarkan penilaiannya terhadap keputusan wasit yang memimpin laga antara Juventus melawan AC Milan dalam pertandingan Seri A Liga Italia di Stadion San Siro, Minggu dini hari 26 Februari 2012. Wasit Paolo Tagliavento menjadi pusat perhatian terkait beberapa keputusan kontroversialnya dalam laga yang bertajuk Derby d’Italia itu. Ia tak mengesahkan gol Sulley Muntari di menit ke-25. Terlihat jelas sundulan pemain asal Ghana itu sudah melewati garis gawang Gianluigi Buffon. Selain tak disahkannya gol Muntari, Juventus juga mengalami kerugian atas dianulirnya gol Alessandro Matri. Hakim garis menilai Matri berada dalam posisi offside ketika melesakkan bola ke gawang Christian Abbiati. Tapi dalam tayangan ulang, Matri berada dalam posisi onside. “Terdapat beberapa kesalahan yang terjadi pada pertandingan itu, pertama adalah satu gol untuk Milan karena bola telah melewati garis gawang,” kata Conte. “Dan yang kedua adalah gol Matri yang dinilai offside tapi sebenarnya dia ada pada posisi onside.” Tak hanya Conte yang mengkritik kepemimpinan wasit, penyerang AC Milan, Robinho, juga angkat bicara. “Itu sangat jelas dan luar biasa bawah gol itu tak diberikan. Kesalahan ini bisa menentukan scudetto,” kata Robinho. (

Monday 13 February 2012

Semangat valentine adalah Semangat Berzina Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih. Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa. Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang. Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah. Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks? Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buat orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang. Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja, tidak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun diharamkan. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’: 32)

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116) Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day. SEJARAH VALENTINE: Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo. Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 -270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'. Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari. Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.b